Manusia dan Kebudayaan
A. Pengertian Manusia
A. Pengertian Manusia
Ada dua pandangan yang bisa dijadikan
acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun seorang manusia.
1. Manusia
terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
a.
Jasad, yaitu badan manusia yang dapat
dilihat, diraba, difoto yang menempati ruang dan waktu.
b.
Hayat, yaitu unsur hidup yang ditandai
dengan gerak.
c.
Ruh atau roh, yaitu bimbingan dan
pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran,
suatu kemampuan menciptakan yang bersifat konseptual yang merupakan pusat
lahirnya suatu kebudayaan.
d.
Nafs, yaitu kesadaran tentang diri
sendiri (Asy’arie, 1992 Hal. 62-84).
2. Manusia
sebagai suatu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
a.
Id, merupakan struktur kepribadian yang
tidak nampak. Id merupakan energi psikis yang secara instingtual menentukan
proses-proses ketidaksadaran. Id diatur oleh prinsip kesenangan yang harus
dipenuhi melalui pengalaman secara langsung maupun pengalaman tidak langsung
seperti mimpi atau khayalan.
b.
Ego, sering juga disebut kepribadian
eksekutif karena perannya dalam menghubungkan Id dengan saluran sosial yang
hanya bisa dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego dimulai pada usia satu
hingga dua tahun pada saat anak-anak berinteraksi langsung dengan
lingkungannya. Ego diatur oleh prinsip realitas.
c.
Superego, merupakan struktur kepribadian
yang paling akhir dan muncul disaat usia seseorang sekitar lima tahun atau
lebih. Superego berkembang secara internal dalam diri seseorang, superego
terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi, superego merupakan kesatuan
standar-standar moral yang diterima dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas
dari lingkungan luar. Superego dan Id berada dalam kondisi konflik secara
langsung, sedangkan ego menjadi penengah atau sebagai mediator. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa superego mempunyai pola aturan dalam derajat tertentu yang
menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi
(Freud, dalam Brennan, 1991; hal 205-206).
Dari
uraian diatas kita dapat mengetahui bahwa orang yang cenderung sering melakukan
penyimpangan terhadap nilai-nilai sosial lebih dikuasai oleh Id dibanding
superegonya. Kesemua unsur tersebut dapat kita gunakan untuk menganalisa
tingkah laku manusia.
B. Hakekat Manusia
a. Manusia
merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh serta jiwa sebagai satu
kesatuan yang utuh.
Tubuh manusia adalah materi yang dapat
dilihat, diraba dan dirasa, wujudnya nyata tetapi tidak abadi. Jika seseorang
meninggal, tubuhnya akan hancur dan lenyap tetapi jiwanya tetap abadi. Jika
manusia meninggal, jiwanya akan lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu
Tuhan dan jiwanya tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada dalam
tubuh manusia yang berfungsi sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
b. Manusia
Merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Manusia memiliki akal, perasaan, dan
kehendak yang diberikan oleh penciptanya. Dengan akal mampu berpikir, membuat
serta menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya perasaan
manusia dapat meciptakan seni dan dengan adanya kehendak manusia mampu
menciptakan perilaku tentang kebaikan menurut moral yang berlaku.
c. Manusia
merupakan makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati dan budayawi.
Sebagai makhluk hayati, dapat dipelajari
dari segi-segi anatomi, fisiologi, biokimia, psikologi, patologi, genetika, dan
lain sebagainya. Sebagai makhluk budayawi, manusia dapat dipelajari dari segi
kemasyarakatan, kekerabatan, sosial, kesenian, ekonomi, dan masih banyak lagi.
d. Manusia
merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan, mempunyai
kualitas serta martabat karena kemampuan dalam bekerja dan berkarya.
Manusia adalah makhluk alamiah yang
terikat dengan lingkungannya serta memiliki sifat-sifat lamiah dan tunduk pada
hukum alamiah. Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis dan
religius. Dengan kehidupan estetis, manusia mampu melihat dunia disekitarnya
sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan kembali kekagumannya tersebut
dalam bentuk tarian, lukisan, maupun nyayian. Dengan etis, manusia meningkatkan
kehidupan estetis kedalam tingkatan manusiawi dalam bentuk keputusan bebas dan
dipertanggungjawabkan. Dengan kehidupan religius, manusia dapat mengkhayati
ibadahnya kepada Tuhan.
C. Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian bangsa timur juga biasanya identik dengan penampilan yang
baik dan sopan baik dalam berkata maupun dalam berpakaian. Bangsa timur juga
memiliki kebudayaan khas dari daerahnya masing-masing seperti acara adat atau
upacara khusus yang masih terus dilestarikan hingga sekarang.
C. Kepribadian Bangsa Timur
Banyak orang yang masih mempersoalkan tentang
perbedaan antara budaya barat dengan budaya timur. Kepribadian bangsa timur
merupakan cerminan dari budaya yang dianut oleh orang-orang timur seperti di
Asia dan Timur Tengah yang mempunyai kekhasan atau kebiasaan yang terdapat di
wilayah timur. Kepribadian bangsa timur pada umumnya memiliki rasa toleransi
yang tinggi. Dalam berdemokrasi, bangsa timur biasanya aktif dalam mengutarakan
aspirasi rakyat.
D. Pengertian Kebudayaan
Budaya dalam bahasa sansekerta yaitu “budhayah” yang
berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin budaya disebut dengan “colere” mempunyai arti mengolah tanah. Jadi
kebudayaan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal
budi manusia untuk mengolah atau mengelola tanah atau tempat tinggalnya.
Menurut E.B. Taylor, kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan kompleks
yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan yang dicapai manusia
sebagai anggota masyarakat.
Selo
Sumarjan dan Soelaeman Soemardi
mengatakan bahwa kebudayaan merupakan hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, kebudayaan berarti menifestasi dari cara
berpikir dimana manifestasi disini maksudnya perwujudan dari cara berpikir
manusia.
Koentjaraningrat
mengatakan bahwa kebudayaan mempunyai arti keseluruhan dari gagasan dan karya
manusia yang harus dibiasakan dengan belajar serta keseluruhan dari hasil budi
pekertinya.
Kroeber dan Klukhon, kebudayaan adalah bentuk dari kerja jiwa manusia dalam
arti yang seluas-luasnya.
E. Unsur-unsur Kebudayaan
Menurut C. Kluckhohn dalam bukunya yang berjudul Universal Categories of
Culture, kebudayaan terdiri dari tujuh unsur yang menyusunnya, yaitu ;
1. Sistem
Religi, yaitu manusia sebagai makhluk religius percaya bahwa ada suatu zat yang
telah menciptakannya yaitu Tuhan. Oleh karena itu manusia merasa takut sehinnga
menyembahnya dan kepercaayaan itulah yang sekarang disebut dengan agama.
2. Sistem
Organisasi Kemasyarakatan, yaitu manusia sadar bahwa tidak dapat hidup sendiri di
dunia ini sehingga disusunlah sebuah organisasi dimana antar manusia saling
bekerja sama demi kesejahteraan hidupnya.
3. Sistem
Pengetahuan, yaitu kemampuan manusia dalam mengingat apa yang telah diketahui
atau dipelajari olehnya kemudian menyampaikannya kepada orang lain sehingga
pengetahuan tersebut pun menyebar luas.
4. Sistem
Mata Pencaharian dan Sisitem Ekonomi, yaitu tingkat kehidupan manusia yang
secara umum terus meningkat.
5. Sistem
Teknologi dan Peralatan, yaitu alat yang dibuat dan digunakan oleh manusia
dalam mencukupi kebutuhan hidupnya.
6. Bahasa,
yaitu cara komunikasi manusia yang pada awalnya menggunakan kode-kode yang
kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan dan tulisan.
7. Kesenian,
yaitu sesuatu yang indah yang dibutuhkan manusia untuk memuaskan kebutuhan
psikisnya setelah kebutuhan fisiknya seperti makan, minum dan istirahat
terlaksana.
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga
bentuk yaitu :
1. Kompleks
gagasan, konsep dan pikiran manusia, yaitu sistem budaya yang sifatnya abstrak,
tidak bisa dilihat dan berpusat dalam kepala-kepala manusia yang menganutnya
atau dengan kata lain alam pikiran masyarakat dimana kebudayaan yang
bersangkutan hidup.
2. Kompleks
aktivitas, yaitu sistem sosial yang terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia
yang saling berinteraksi satu sama lainnya menurut pola-pola tertentu
berdasarkan adat tata kelakuan.
3. Wujud
sebagai benda, yaitu aktivitas manusia yang saling berinetraksi tidak lepas
dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
G. Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai kaya manusia memiliki
sistem nilai. Menurut C. Kluckhohn, dalam bukunya yang berjudul Variations in
Value Orientation, sistem budaya secara universal menyangkut lima masalah pokok
kehidupan manusia, diantaranya :
1. Hakekat
hidup manusia, yaitu hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara
ekstern. Ada yang berusaha memadamkan hidup namun ada pula yang berusaha
menikmati hidup.
2. Hakekat
karya manusia, yaitu setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda. Diantaranya ada
yang beranggapan karya sebagai tujuan hidup ataukarya sebagai pemberi
kehormatan dan kedudukan.
3. Hakekat
waktu manusia, yaitu hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda. Ada manusia
yang selalu memikirkan masa lalu, ada juga manusia yang memikirkan masa
sekarang dan masa yang akan datang.
4. Hakekat
alam manusia, yaitu hubungan manusia dengan alam tempat tinggalnya.
5. Hakekat
hubungan manusia, yaitu hubungan manusia antar manusia baik secara sesama
maupun secara individualitas.
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang
terjadi dalam sisitem ide yang dimiliki oleh masyarakat, anatara lain seperti
norma-norma dan aturan yang berlaku, bahasa dan juga teknologi.
Tidak ada kebudayaan yang statis, semua
kebudayaan selalu berubah-ubah. Masyarakat dan kebudayaan diamanapun selalu
dalam keadaan berubah. Adanya perubahan ini diantaranya disebabkan oleh :
1. Sebab-sebab
yang terjadi dari dalam masyarakat dan kebudayaan itu sendiri, misalnya
bertambahnya jumlah penduduk.
2. Sebab-sebab
perubahan fisik dan alam tempat manusia hidup.
Perubahan-perubahan kebudayaan selain yang
telah disebutkan diatas bisa terjadi karena adanya percampuran kebudayaan,
penemuan-penemuan baru khususnya teknologi dan inovasi baru.
Secara umum hubungan antara manusia dengan
kebudayaan, bisa dikatakan bahwa manusia sebagai perilaku kebudayaan dan
kebudayaan merupakan objek atau kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Manusia
menciptakan kebudayaan dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan
mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.
Hubungan antara manusia dengan kebudayaan
setara dengan hubungan manusia dengan masyarakat yang saling berkaitan satu
sama lain. Proses keterkaitan ini tercipta melalui tiga tahap :
1. Eksternalisasi,
yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dengan membangun dunianya sendiri.
2. Obyektivasi,
yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif. Maksudnya suatu
kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan langsung dengan manusia.
3. Internalisasi,
yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya, bahwa
manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia bisa hidup dengan
baik sehingga masyarakat merupakan wujud nyata yang dibentuk oleh manusia.
Apabila ada manusia yang melupakan bahwa
masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan terasingkan.
Sumber : Ilmu Budaya Dasar oleh Widyo Nugroho dan Achmad Muchji
Sumber : Ilmu Budaya Dasar oleh Widyo Nugroho dan Achmad Muchji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar