Manusia Dan Penderitaan
A.
Pengertian
Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita
berasal dari kata bahasa sansekerta “dhra” yang mempunyai arti menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Intensitas
penderitaan memiliki tingkatan, ada yang berat namun ada juga yang ringan.
Peranan individu juga turut menentukan berat tidaknya suatu penderitaan. Suatu
kejadian atau peristiwa yang dianggap sebagai penderitaan oleh seseorang belum
tentu dianggap penderitaan juga oleh orang lain.
Setiap orang pasti akan mengalami yang
namanya penderitaan, itu karena hal tersebut sudah menjadi resiko dalam hidup.
Tuhan memberikan kenikmatan dan kebahagiaan pada makhluknya dan pastilah Tuhan
juga akan memberikan cobaan berupa penderitaan dan kesedihan kepada makhluknya supaya
mereka sadar agar tidak lupa pada kebesaran sang pencipta-Nya. Bagi manusia
yang kuat imannya dan mengalami musibah, ia akan sadar dan segera bertobat
kepada Tuhannya dan bersikap pasrah pada nasib yang akan ditentukan oleh
Tuhannya. Dalam sikap pasrahnya, manusia akan memperoleh kedamaian dalam
hatinya sehingga penderitaan yang dialaminya secara berangsur-angsur berkurang
dan bersyukur kepada Tuhannya karena tidak memberikan cobaab yang lebih berat
dari yang telah dialaminya.
Ada banyak penderitaan dalam lika-liku
kehidupan manusia. Baik berupa penderitaan fisik yang bisa diatasi secara medis
untuk menyembuhkannya, maupun penderitaan psikis yang penyembuhannya bergantung
pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan masalah-masalah psikis yang dialaminya.
B.
Siksaan
Siksaan bisa diartikan sebagai siksaan badan atau
jasmani, dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Siksaan yang dialami
seseorang bisa juga disebut sebagai penderitaan. Di dalam Al-Qur’an juga
diterangkan berbgai jenis siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki dan
sebaginya seperti yang tersebut di dalam surat Al-Ankabut ayat 40:
“masing-masing bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan karena
dosa-dosanya. Ada diantaranya kami hujani dengan batu-batu kecil seperti kaum
Aad, ada yang diganyang dengan halilintar bergemuruh dahsyat seperti kaum
Tsamud, ada pula yang kami benamkan ke dalam tanah seperti Qorun, dan ada pula
yang kami tenggelamkan seperti kaum Nuh”. Dengan siksaan-siksaan itu, Allah
tidak akan menganiaya mereka, namun merekalah yang menganiaya diri mereka
sendiri karena dosa-dosa yang mereka lakukan.
Siksaan ada yang bersifat psikis, misalnya kebimbangan.
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila tidak bisa menentukan keputusan mana
yang akan ia ambil. Lalu ada juga kesepian.
Kesepiaan yang dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri
atau dalm jiwanya walaupun ia berada didalam lingkungan yang ramai. Kemudiaan
yang terakhir ketakutan. Ketakutan
adalah bentuk lain dari sesuatu yang dapat membuat seseorang mengalami siksaan
batain. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan dan terkesan berlebihan, rasa
takut itu disebut juga sebagai phobia. Ada banyak hal yang menyebabkan
terjadinya phobia, diantaranya :
a. Claustrophobia
dan Agoraphobia. Claustrophobia merupakan rasa takut terhadap ruang tertutup,
sedangkan Agoraphobia kebalikannya yaitu takut bila berada di tempat terbuka.
b. Gamang,
yaitu ketakutan bila seseorang berada di tempat yang tinggi.
c. Kegelapan,
yaitu ketakutan bila seseorang berada ditempat yang gelap.
d. Kesakitan,
yaitu ketakutan akan rasa sakit yang dialaminya.
e. Kegagalan,
yaitu rasa takut seseorang yang disebebkan karena ia merasa bahwa apa yang akan
dilakukan olehnya pasti akan mengalami kegagalan.
Kebanyakan phobia dimulai dengan suatu
shock emosional atau tekanan pada waktu tertentu, misalnya pekerjaan baru,
kematian dalam keluarganya, operasi atau rasa sakit yang serius dan sebagainya.
C.
Kekalutan
Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psiologi dikenal
sebagai kekalutan mental. Secara sederhana kekalutan mental dapat dikatakan
sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang dalam menghadapi
persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkuta bersikap tidak wajar.
Gejala-gejala awal yang dialami oleh
penderita kekalutan mental adalah :
a. Dilihat
dari jasmaninya sering merasakan pusing, sesak nafas, demam, dan nyeri lambung.
b. Dilihat
dari kejiwaannya yang cemas, takut, patah hati, apatis, cemburu, dan mudah
marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
a. Gangguan
kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun
rohaninya.
b. Usaha
dalam mempertahankan diri dengan cara negatif seperti mundur atau lari. Orang
normal tidak akan melarikan diri dari persoalan, tetapi menghadapi persoalan
tersebut.
c. Kekalutan
merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami
gangguan. Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental antara lain karena kepribadian yang lemah akibat kondisi
jasmani atau mental yang kurang sempurna, terjadinya
konflik sosial budaya akibat norma yang bersangkutan berbeda dengan
masyarakat kebanyakan sehingga sulit menyesuaikan diri, dan cara pematangan batin yang salah dengan
menunjukkan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial seperti over
acting dan semacamnya.
Prosses-proses kekalutan mental yang
dialami oleh seseorang bisa mendorongnya ke arah yang positif maupun ke arah
yang negatif.
D.
Penderitaan
dan Perjuangan
Setiap manusia pasti akan mengalami penderitaan,
baik yang berat ataupun yang ringan. Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan
budayanya manusia akan berusaha untuk mengatasi penderitaan yang dialami
olehnya.
Penderitaan adalah bagian dari kehidupan
manusia yang sifatnya kodrati. Dikatakan sebagai kodrat manusia karena
penderitaan sudah menjadi konsekuensi dalam hidup manusia. Manusia selain
ditakdirkan untuk bahagia juga ditakdirkan untuk menderita. Karena itulah dalam
kehidupannya manusia tidak boleh merasa pesimis dengan menganggap bahwa hidup
sebagai rangkaian penderitaan tetapi harus optimis dan berusaha untuk mengatasi
kesulitan dalam hidupnya.
E.
Penderitaan,
Media Masa dan Seniman
Dalam kehidupan modern seperti sekarang, kemungkinan
terjadinya suatu penderitaan semakin besar. Hal itu bisa kita lihat dari
kemajuan teknologi yang bisa membuat manusia sejahtera namun juga menjadi
penderitaan bagi sebagian manusia lainnya. Misalnya seperti diciptakannya bom
atom maupun bom nuklir, peluru kendali, senjata biologis dan lain sebagainya yang
merupakan prestasi yang berhasil dibuat oleh manusia namun bila digunakan akan
menyebabkan penderitaan bagi manusia lainnya. Hasil dari prestasi yang dibuat
oleh manusia itu bisa kita lihat dari kejadian pemboman di Nagasaki dan
Hiroshima di Jepang oleh Amerika, peluru-peluru kendali yang diluncurkan Israel
terhadap Palestina.
Berita mengenai penderitaan manusia silih
berganti mengisi acara televisi maupun tulisan dikoran dan internet dengan
maksud supaya orang yang menyaksikannya juga turut ikut merasakan penderitaan
dan kesedihan dari orang-orang yang mengalami penderitaan tersebut. Tidak
sedikit yang tergugah hatinya akibat dari berita-berita tersebut dan rela
menyumbangkan sebagian hartanya untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang
dilanda kesulitan tersebut.
Media masa dan karya seni merupakan
saranan yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa dan penderitaan
manusia secara cepat kepada masyarakat, dengan demikian masyarakat dapat segera
menilai untuk menentukan sikap antar sesama manusia untuk saling membantu.
F.
Penderitaan
dan Sebab-Sebabnya
Sebab-sebab timbulnya penderitaan :
a. Penderitaan
yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
Penderitaan
yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam
hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Penderitaan ini disebut sebagai nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki
manusia supaya menjadi baik. Jadi manusia sendirilah yang dapat memperbaiki
sendiri nasibnya.
b. Penderitaan
yang timbul karena penyakit, siksaan atau azab Tuhan.
Penderitaan
manusia dapat terjadi akibat penyakit atau siksaan dari Tuhan. Namun kesabaran,
tawakal, serta optimisme manusia bisa menjadi cara dalam mengatasi penderitaan
tersebut.
G.
Pengaruh
Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan akan memperoleh
pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul bisa sikap
positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya menyesal karena tidak
bahagisa, kecewa, putus asa dan ingin bunuh diri.
Sikap positif yaitu sikap optimis untuk
menhadapi penderitaan hidup. Orang yang memiliki sikap ini akan beranggapan
bahwa hidup bukanlah serangkaian penderitaan, melainkan perjuangan diri agar
terbebas dari penderitaan dan penderitaan hanyalah bagian dari kehidupan.
Sumber : Ilmu Budaya Dasar oleh Widyo Nugroho dan Achmad Muchji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar