Jumat, 17 Oktober 2014

Ilmu Budaya Dasar : Manusia dan Penderitaan


Manusia Dan Penderitaan

A.    Pengertian Penderitaan
     Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari kata bahasa sansekerta “dhra” yang mempunyai arti menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Intensitas penderitaan memiliki tingkatan, ada yang berat namun ada juga yang ringan. Peranan individu juga turut menentukan berat tidaknya suatu penderitaan. Suatu kejadian atau peristiwa yang dianggap sebagai penderitaan oleh seseorang belum tentu dianggap penderitaan juga oleh orang lain.

      Setiap orang pasti akan mengalami yang namanya penderitaan, itu karena hal tersebut sudah menjadi resiko dalam hidup. Tuhan memberikan kenikmatan dan kebahagiaan pada makhluknya dan pastilah Tuhan juga akan memberikan cobaan berupa penderitaan dan kesedihan kepada makhluknya supaya mereka sadar agar tidak lupa pada kebesaran sang pencipta-Nya. Bagi manusia yang kuat imannya dan mengalami musibah, ia akan sadar dan segera bertobat kepada Tuhannya dan bersikap pasrah pada nasib yang akan ditentukan oleh Tuhannya. Dalam sikap pasrahnya, manusia akan memperoleh kedamaian dalam hatinya sehingga penderitaan yang dialaminya secara berangsur-angsur berkurang dan bersyukur kepada Tuhannya karena tidak memberikan cobaab yang lebih berat dari yang telah dialaminya.

     Ada banyak penderitaan dalam lika-liku kehidupan manusia. Baik berupa penderitaan fisik yang bisa diatasi secara medis untuk menyembuhkannya, maupun penderitaan psikis yang penyembuhannya bergantung pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan masalah-masalah psikis yang dialaminya.

B.    Siksaan
     Siksaan bisa diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Siksaan yang dialami seseorang bisa juga disebut sebagai penderitaan. Di dalam Al-Qur’an juga diterangkan berbgai jenis siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki dan sebaginya seperti yang tersebut di dalam surat Al-Ankabut ayat 40: “masing-masing bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan karena dosa-dosanya. Ada diantaranya kami hujani dengan batu-batu kecil seperti kaum Aad, ada yang diganyang dengan halilintar bergemuruh dahsyat seperti kaum Tsamud, ada pula yang kami benamkan ke dalam tanah seperti Qorun, dan ada pula yang kami tenggelamkan seperti kaum Nuh”. Dengan siksaan-siksaan itu, Allah tidak akan menganiaya mereka, namun merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri karena dosa-dosa yang mereka lakukan.

     Siksaan ada yang bersifat psikis, misalnya kebimbangan. Kebimbangan dialami oleh seseorang bila tidak bisa menentukan keputusan mana yang akan ia ambil. Lalu ada juga kesepian. Kesepiaan yang dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau dalm jiwanya walaupun ia berada didalam lingkungan yang ramai. Kemudiaan yang terakhir ketakutan. Ketakutan adalah bentuk lain dari sesuatu yang dapat membuat seseorang mengalami siksaan batain. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan dan terkesan berlebihan, rasa takut itu disebut juga sebagai phobia. Ada banyak hal yang menyebabkan terjadinya phobia, diantaranya :

a.       Claustrophobia dan Agoraphobia. Claustrophobia merupakan rasa takut terhadap ruang tertutup, sedangkan Agoraphobia kebalikannya yaitu takut bila berada di tempat terbuka.
b.      Gamang, yaitu ketakutan bila seseorang berada di tempat yang tinggi.
c.       Kegelapan, yaitu ketakutan bila seseorang berada ditempat yang gelap.
d.      Kesakitan, yaitu ketakutan akan rasa sakit yang dialaminya.
e.       Kegagalan, yaitu rasa takut seseorang yang disebebkan karena ia merasa bahwa apa yang akan dilakukan olehnya pasti akan mengalami kegagalan.

     Kebanyakan phobia dimulai dengan suatu shock emosional atau tekanan pada waktu tertentu, misalnya pekerjaan baru, kematian dalam keluarganya, operasi atau rasa sakit yang serius dan sebagainya.

C.    Kekalutan Mental
     Penderitaan batin dalam ilmu psiologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara sederhana kekalutan mental dapat dikatakan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang dalam menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkuta bersikap tidak wajar.

     Gejala-gejala awal yang dialami oleh penderita kekalutan mental adalah :
a.       Dilihat dari jasmaninya sering merasakan pusing, sesak nafas, demam, dan nyeri lambung.
b.      Dilihat dari kejiwaannya yang cemas, takut, patah hati, apatis, cemburu, dan mudah marah.

     Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
a.       Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
b.      Usaha dalam mempertahankan diri dengan cara negatif seperti mundur atau lari. Orang normal tidak akan melarikan diri dari persoalan, tetapi menghadapi persoalan tersebut.
c.       Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan. Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental antara lain karena kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna, terjadinya konflik sosial budaya akibat norma yang bersangkutan berbeda dengan masyarakat kebanyakan sehingga sulit menyesuaikan diri, dan cara pematangan batin yang salah dengan menunjukkan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial seperti over acting dan semacamnya.

     Prosses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang bisa mendorongnya ke arah yang positif maupun ke arah yang negatif.

D.    Penderitaan dan Perjuangan
     Setiap manusia pasti akan mengalami penderitaan, baik yang berat ataupun yang ringan. Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan budayanya manusia akan berusaha untuk mengatasi penderitaan yang dialami olehnya.

     Penderitaan adalah bagian dari kehidupan manusia yang sifatnya kodrati. Dikatakan sebagai kodrat manusia karena penderitaan sudah menjadi konsekuensi dalam hidup manusia. Manusia selain ditakdirkan untuk bahagia juga ditakdirkan untuk menderita. Karena itulah dalam kehidupannya manusia tidak boleh merasa pesimis dengan menganggap bahwa hidup sebagai rangkaian penderitaan tetapi harus optimis dan berusaha untuk mengatasi kesulitan dalam hidupnya.

E.    Penderitaan, Media Masa dan Seniman
     Dalam kehidupan modern seperti sekarang, kemungkinan terjadinya suatu penderitaan semakin besar. Hal itu bisa kita lihat dari kemajuan teknologi yang bisa membuat manusia sejahtera namun juga menjadi penderitaan bagi sebagian manusia lainnya. Misalnya seperti diciptakannya bom atom maupun bom nuklir, peluru kendali, senjata biologis dan lain sebagainya yang merupakan prestasi yang berhasil dibuat oleh manusia namun bila digunakan akan menyebabkan penderitaan bagi manusia lainnya. Hasil dari prestasi yang dibuat oleh manusia itu bisa kita lihat dari kejadian pemboman di Nagasaki dan Hiroshima di Jepang oleh Amerika, peluru-peluru kendali yang diluncurkan Israel terhadap Palestina.

     Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi acara televisi maupun tulisan dikoran dan internet dengan maksud supaya orang yang menyaksikannya juga turut ikut merasakan penderitaan dan kesedihan dari orang-orang yang mengalami penderitaan tersebut. Tidak sedikit yang tergugah hatinya akibat dari berita-berita tersebut dan rela menyumbangkan sebagian hartanya untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang dilanda kesulitan tersebut.

     Media masa dan karya seni merupakan saranan yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa dan penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat, dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antar sesama manusia untuk saling membantu.

F.    Penderitaan dan Sebab-Sebabnya
     Sebab-sebab timbulnya penderitaan :
a.       Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini disebut sebagai nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Jadi manusia sendirilah yang dapat memperbaiki sendiri nasibnya.

b.      Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan atau azab Tuhan.
Penderitaan manusia dapat terjadi akibat penyakit atau siksaan dari Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, serta optimisme manusia bisa menjadi cara dalam mengatasi penderitaan tersebut.

G.    Pengaruh Penderitaan
     Orang yang mengalami penderitaan akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul bisa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya menyesal karena tidak bahagisa, kecewa, putus asa dan ingin bunuh diri.

     Sikap positif yaitu sikap optimis untuk menhadapi penderitaan hidup. Orang yang memiliki sikap ini akan beranggapan bahwa hidup bukanlah serangkaian penderitaan, melainkan perjuangan diri agar terbebas dari penderitaan dan penderitaan hanyalah bagian dari kehidupan.

Sumber :  Ilmu Budaya Dasar oleh Widyo Nugroho dan Achmad Muchji

Tidak ada komentar:

Posting Komentar